“Bioetanol merupakan salah satu kekuatan besar di Indonesia karena Indonesia memiliki sumber yang cukup melimpah,” ujarnya.
Dalam upaya mengurangi emisi dari sektor transportasi, Eniya menekankan pentingnya berbagai solusi inovatif. “Tidak ada satu solusi yang dapat mengatasi semuanya. Kita memerlukan berbagai solusi termasuk biofuel, bioetanol, bioafutur, dan bahan bakar bebas emisi lainnya, termasuk hidrogen,” jelasnya lebih lanjut.
Direktur Bioenergi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Edi Wibowo, juga memberikan penjelasan terkait pengembangan biofuel dan bioetanol.
Menurut Edi, Kementerian ESDM telah melakukan penelitian mendalam terkait bioafutur. “Bioafutur di sektor industri penerbangan sudah berhasil dalam uji coba dengan pencapaian 2,4%.
Saat ini sedang dikaji kapan bisa diterapkan secara luas. Selain itu, kami sedang berdiskusi mengenai peta jalan (roadmap) pengembangan bioafutur bersama Kemenko Marves dan Kemenperin,” ujarnya.
Pengembangan ini sejalan dengan penyelenggaraan The 5th Automotive Dialogue Indonesia-Japan, yang diharapkan dapat mempererat kerja sama strategis antara kedua negara dalam sektor otomotif.
Inisiatif ini tidak hanya mendukung pertumbuhan industri yang berkelanjutan, tetapi juga mempercepat pencapaian target netralitas karbon.
“Kami berharap kolaborasi dengan Jepang dapat meningkatkan teknologi dan infrastruktur biofuel di Indonesia, mendukung pengurangan emisi dan mencapai tujuan keberlanjutan kita,” tambah Edi.
Dalam dialog tersebut, juga dibahas potensi pengembangan biofuel lainnya seperti hidrogen sebagai bahan bakar alternatif masa depan.
Hidrogen memiliki potensi besar untuk menggantikan bahan bakar fosil, mengingat emisi yang dihasilkan jauh lebih rendah.
Dengan demikian, Indonesia dan Jepang terus berupaya mencari solusi terbaik untuk mendukung mobilitas berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Kolaborasi antara Indonesia dan Jepang ini menunjukkan komitmen kedua negara dalam mengatasi tantangan perubahan iklim melalui inovasi di sektor energi.
Dengan sumber daya yang melimpah dan dukungan teknologi dari Jepang, Indonesia optimis dapat menjadi salah satu pemain utama dalam produksi biofuel di Asia.
“Kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk memastikan masa depan transportasi yang lebih bersih dan efisien,” kata Eniya menutup wawancara.
Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kedua negara, tidak hanya dalam sektor energi tetapi juga dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penggunaan teknologi yang lebih ramah lingkungan.(love)